Bayangan samar-samar.
Dua anak manusia belia.
Berdasa dalam aib sengsara.
Diperbudak dosa dan kehinaan.
Pekik iblis neraka berpesta.
Tertawakan kehancuranmu.
Nafsu gila yang ditawarkannya,
engkau nikmati tanpa kengerian.
Angkara murka pemilik semesta,
menghujam ke atasmu.
Namun Ia menangis menangis untukmu,
tersedu karena lakumu.
Engkau masih hijau.
Engkau kuncup tertutup,
saat merekah menantimu.
Tapi mengapa engkau t'lah layu?
by NN (2002)
Posting Komentar